Kamis, 20 Oktober 2022

BPOM Umumkan 5 Obat Sirup Terkontaminasi EG di Atas Ambang Aman

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) akhirnya mengeluarkan rilis tentang obat sirup yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

"Berdasarkan pengecekan dan pengujian secara sampling terhadap 39 bets dari 26 sirup obat sampai dengan 19 Oktober 2022, menunjukkan adanya kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman pada 5 (lima) produk," tulis BPOM dalam keterangan tertulis, Kamis (20/10/2022).

BPOM juga menyampaikan bahwa sirup obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG kemungkinan berasal dari 4 (empat) bahan tambahan yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol. Dan ke-empat bahan tersebut bukan bahan yang berbahaya atau dilarang untuk digunakan dalam pembuatan sirup obat.


Berikut daftar obat tersebut seperti yang disampaikan BPOM

  1. Termorex Sirup (obat demam) Produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
  2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) Produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
  3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu) Produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
  4. Unibebi Demam Sirup (obat demam) Produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
  5. Unibebi Demam Drops (obat demam) Produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.

Proses penyelidikan sampai dengan saat ini masih terus dilakukan. Harapannya bisa segera diketahui keterkaitan langsung kasus AKI dan senyawa EG yang terkandung dalam obat. BPOM bersama Kementerian Kesehatan, pakar kefarmasian, pakar farmakologi klinis, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan pihak terkait lainnya masih terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif berbagai kemungkinan faktor risiko penyebab terjadinya gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI).

Rabu, 22 Juli 2020

Resep Membuat Klepon

Resep Membuat Klepon


Anda pernah makan Klepon ?
Kalau belum, makanlah jajanan tradisional yang satu ini. Makanan yang berbentuk bola ini didalamnya berisi cairan gula kelapa yang menimbulkan sensasi tertentu ketika dimakan. Klepon biasanya dibuat dari beras ketan dan ketika disajikan ditaburi dengan parutan kelapa, sehingga dari jauh seperti bola salju yang berwarna putih kristal. Berikut ini adalah Resep membuat klepon yang aduhai enaknya:

Bahan yang diperlukan:
10 sdm tepung kanji
10 sdm tepung beras ketan/ tepung terigu
1/4 sdt garam
1/4 sdt vanili
150 ml air hangat
1 sdt pasta pandan
2 lembar daun pandan
200 gram kelapa parut (kukus)

Isian Klepon:
100 gram gula merah
125 ml air
1 sdm maizena

Cara Membuat Klepon:
  1. Tepung kanji, tepung beras ketan/ tepung terigu, garam dan vanili dicampur dan diaduk sampai rata.
  2. Membuat larutan air dan pasta pandan
  3. Aduk adonan kemudian tuangkan larutan air pasta pandan perlahan-lahan
  4. Aduk sampai kalis
  5. Siapkan panci masukkan gula merah, air dan daun pandan
  6. Ambil sejumput adonan, beri isian gula merah
  7. Didihkan air dengan daun pandan. Masukkan bulatan klepon. tunggu sampai matang, kemudian diangkat naik ke permukaan. Angkat dan tiriskan
  8. Setelah dingin, baluri dengan parutan kelapa 

Senin, 15 Juni 2020

Bahaya Mahkota Dewa bagi Tubuh kita

Bahaya Mahkota Dewa bagi Tubuh kita

 


Salah satu obat herbal yang banyak menjadi pilihan saat ini adalah obat yang berasal dari tanaman Mahkota dewa.  Tanaman yang dipercaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat khususnya di daerah pedesaan. Meskipun tiap bagian tanaman ini memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan, tetapi kita juga perlu waspada. Beberapa pakar kesehatan membeberkan bahwa biji mahkota dewa sebenarnya mengandung racun yang cukup berbahaya apabila dikonsumsi oleh kita. Berikut ini adalah fakta terkait berbahayanya Mahkota Dewa apabila dikonsumsi secara sembarangan

 

1.  Mahkota Dewa Mengandung racun yang berbahaya

Racun yang terkandung dalam biji buah tanaman ini bisa menyebabkan mabuk, kejang, mulut bengkak, sariawan, dan bahkan sampai pingsan, sehingga tidak disarankan dikonsumsi dalam bentuk segar.  Adapun cara yang bisa dilakukan untuk mengolah buah mahkota dewa yang disarankan adalah dikeringkan terlebih dahulu. Tindakan itu dilakukan sebagai upaya untuk membuang kandungan air dan juga berguna untuk mengurangi kadar racunnya.

 

2.  Konsumsi mahkota Dewa Sesuai dosis yang dianjurkan

Jika kita mengkonsumsi mahkota dewa untuk mengobati penyakit, perhatikan dosis dan jangka waktu pemakaian.  Konsumsi herbal ini dalam jumlah/ dosis dan besar dan jangka lama dapat mengakibatkan sakit kepala yang kronis bahkan bisa merusak organ tubuh penting yang lainnya.

 

3.  Wanita Haid dilarang mengkonsumsi buah Mahkota Dewa

Buah mahkota dewa ternyata juga tidak boleh dikonsumsi oleh wanita yang sedang haid karena akan memperhebat pendarahan dan menggerus dinding rahim.

 

4.  Mahkota Dewa berbahaya bagi ibu hamil

kandungan oksitosin dan sintosinon yang ada dalam Mahkota Dewa, ternyata dapat membahayakan kesehatan janin yang ada di dalam kandungan. Selain itu, kedua zat tersebut bisa merangsang kontraksi rahim pada saat proses kelahiran, sehingga apabila usia kandungan masih muda, dapat memengaruhi kesehatan janin bahkan bisa menyebabkan keguguran.

Sabtu, 14 Maret 2020

Jahe Merah untuk Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Jahe Merah untuk Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

 

Berbagai penelitian memang menyebutkan umbi tanaman jahe merah memiliki fungsi sebagai antiinflamasi dan antioksidan sehingga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan virus maupun bakteri. Jahe merah tersebar hampir di seluruh daerah di Indonesia, seperti di daerah Jawa, Sumatra dan Sulawesi.

Misalnya penelitian Swarnalatha Dugasani seperti dikutip dari ncbi.nlm.nih.gov, jahe merah mengandung unsur kimia gingerol dan shogaol yang terbukti memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh supaya tidak terserang penyakit, bakteri dan virus berbahaya.

Selain berfungsi sebagai antioksidan, tanaman rimpang bernama latin Zingiber Officinale ini juga berfungsi sebagai antiemetic (antimuntah), antibakteri dan juga peradangan. Kadar gingerol pada jahe merah lebih tinggi dibanding jahe gajah yang ternyata paling sering digunakan masyarakat saat ini.

Kadar gingerol yang lebih tinggi, berat per rimpang yang lebih berat, dan kandungan minyak atsiri yang lebih banyak membuat jahe merah lebih efektif buat kesehatan masyarakat dibanding jahe gajah dan juga jahe emprit. (detik.com)

Senin, 24 Februari 2020

Virus Corona COVID-19 TernyataTidak Berasal dari Wuhan

Virus Corona COVID-19 Ternyata Tidak Berasal dari Wuhan

 

Jakarta - Sebelumnya, banyak yang meyakini virus corona COVID-19 berasal dari salah satu pasar seafood di Wuhan, China. Namun, setelah dilakukan penelitian genetik, peneliti mengatakan sumbernya bukan dari tempat tersebut.

Untuk membuktikannya, Xishuangbanna Tropical Botanical Garden dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok sudah menganalisis 93 sampel virus, yang berasal dari 12 negara. Hasil yang didapat, ternyata virus tersebut berasal dari tempat lain.

Dikutip dari NHK, virus tersebut diduga menyebar cepat ke hewan maupun manusia yang ada di pasar tersebut. Ini dibuktikan dari waktu saat banyak korban yang berjatuhan.

Peneliti menyimpulkan, virus COVID-19 sudah menyebar dalam dua periode, yaitu pada 8 Desember 2019 dan 6 Januari 2020. Sedangkan, untuk penularan pada antar manusia terjadi di akhir November atau awal Desember 2019.

Mereka juga mengatakan, jika peringatan penyebaran COVID-19 dilakukan lebih awal, wabah ini akan lebih mudah diatasi.

Sumber:

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4912834/teori-baru-virus-corona-covid-19-bukan-berasal-dari-pasar-seafood-wuhan

Wabah Virus Corona SemakinTak Terkendali

Wabah Virus Corona Semakin Tak Terkendali

 

TEMPO.CO, Jakarta - Para ahli memperingatkan bahwa dunia sedang mendekati titik kritis di mana wabah virus corona akan menjadi pandemi yang tidak terkendali, sebagaimana dikutip Independent, 24 Februari 2020.

Sekitar 80 ribu orang kini telah terinfeksi secara global dan lebih dari 2.600 telah meninggal, sebagian besar di Cina, menurut basis data pelacakan yang dijalankan oleh Universitas Johns Hopkins.

Pada akhir pekan, kepala petugas medis Inggris mengkonfirmasi bahwa empat orang yang dibawa kembali ke Inggris dari kapal pesiar Diamond Princess telah dinyatakan positif, sehingga total kasus di Inggris mencapai 13 kasus. Keempatnya, bersama dengan 28 lainnya, sekarang berada di karantina di Merseyside.

Profesor Paul Hunter, dari University of East Anglia, mengatakan gelombang kasus baru-baru ini di luar Cina "sangat memprihatinkan". Infeksi di Korea Selatan, Jepang dan Iran menjadi penyebab kekhawatiran, sementara serangkaian kasus di Italia adalah "kekhawatiran besar bagi Eropa".

"Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini berbicara tentang penyempitan jendela peluang untuk mengendalikan epidemi saat ini. Titik kritis setelah kemampuan kita untuk mencegah pandemi global tampaknya jauh lebih dekat setelah 24 jam terakhir," ujar Prof Hunter.

Dr. Bharat Pankhania, seorang dosen klinis di Universitas Exeter, mengatakan kepada The Daily Telegraph: "Jelas bahwa semua bahan penting untuk pandemi kini hadir. Lebih baik jujur dan mengatakannya."

Peringatan itu muncul setelah kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pada pertemuan para menteri kesehatan Afrika tentang kekhawatirannya tentang munculnya kasus-kasus yang telah menunjukkan "tidak ada hubungan epidemiologis yang jelas, seperti sejarah perjalanan ke Cina atau kontak dengan kasus yang dikonfirmasi", khususnya di Iran.

Pada hari Senin, Kuwait mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi tiga kasus pertama virus corona pada orang-orang yang telah melakukan perjalanan dari Iran, termasuk seorang warga Arab Saudi. Bahrain juga mengumumkan kasus pertamanya, dengan orang yang terinfeksi baru kembali bepergian dari Iran.

Namun, Cina telah melonggarkan beberapa pembatasan pada pergerakan warganya, termasuk di Beijing, setelah tingkat infeksi baru turun. Sementara mengakui wabah itu tetap "parah dan kompleks", perdana menteri Xi Jingping mendesak bisnis untuk kembali ke pola kerja normal.


Sumber:

 https://tekno.tempo.co/read/1311482/pakar-wabah-virus-corona-mendekati-titik-pandemi-tak-terkendali

Rabu, 05 Februari 2020

Guru Besar Unair: “Ada Tambahan Misterius di Virus Corona Wuhan”

Guru Besar Unair: "Ada Tambahan Misterius  di Virus Corona Wuhan"

 

 

Ahli melihat ada keanehan pada struktur virus Corona Wuhan. Menurut diskusi sejumlah pakar internasional, ternyata ada usaha penempelan, seperti apa analisanya?

 

"Virus ini ada keanehan yaitu virus Corona Wuhan punya tambahan struktur yang ada dalam dirinya yang tidak dipunya SARS ataupun MERS," kata Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga, Chaerul Anwar Nidom, saat berkunjung ke kantor Transmedia di Surabaya, Kamis (6/2/2020). Nidom yang aktif dalam diskusi dengan pakar internasional terkait virus RNA ini lantas memaparkan keanehannya. Ada unsur tambahan yang belum jelas asal-usulnya. Hanya saja para ahli masih belum sepakat apakah unsure tambahan itu berasal dari alam atau buatan manusia.

 

"Jadi ada tambahan protesin sekitar 45 nukleotida, nah ini agak aneh. Apakah protein ini menempel pada virus yang berbadan kelelawar atau ada satu usaha penempelan, nah itu yang belum diamati. Jadi perlu kehati-hatian dalam menangani virus ini," papar Nidom.

 

Prof Nidom lantas memaparkan ada dua macam virus Corona yaitu low patogenic yang tidak begitu ganas di mana reseptornya ada di saluran atas dan high patogenic yang reseptornya ada di paru yang berakibat fatal. 

 

Virus Corona termasuk virus RNA yang punya tingkat kesalahan dalam pembelahan yang lebih tinggi dibandingkan virus DNA. Virus ini berkembang dalam tiga gelombang, virus Corona Wuhan belum diketahui ada di tahap mana.

 

"Gelombang satu itu biasanya tinggi penyebarannya, kemudian diikuti oleh patogenesis yang tinggi. Kemudian mengalami mutasi agak landai pada wave kedua. Apakah dia pada wave ketiga mengalami percepatan lagi karena ini virus RNA itu akan selalu mengalami perubahan yang disebut mutasi. Jadi saya lihat ada sedikit menarik dari virus Corona ini karena sudah lebih dari satu bulan dia memiliki kestabilan yang sangat kuat, biasanya RNA tidak seperti itu," ujar Nidom menganalisis.

 

Karena banyak keanehan pada virus Corona ia menyarankan pakar internasional berkumpul. Karena virus ini tidak bisa diatasi hanya dengan seminar.

 

"Jadi kalau di internasional itu saya melihat belum ada keterbukaan secara penuh bahwa ini aspek kemanusiaan yang berkaitan dengan kesehatan. Jadi harusnya pakar internasional berkumpul untuk menentukan aspek berikutnya," pungkasnya.

 

Sumber:

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4888206/keanehan-virus-corona-ada-tambahan-misterius