Minggu, 05 November 2017

Gejala Sindrom Kleine-Levin

Gejala Sindrom Kleine-Levin



Sindrom sleeping beauty atau dalam dunia medis dikenal sebagai Kleine-Levin Syndrome adalah suatu kelainan neurologis yang bisa dibilang langka. Saking langkanya, dilaporkan hanya ada sekitar 1000 orang di seluruh dunia yang menderita penyakit ini

Untuk mengetahui apakah seseoranng terkena Sindrom Kleine-Levin atau tidak, kita bisa amati pada waktu tidurnya.   Ketika sindrom tersebut menyerang, orang yang menderita penyakit ini akan mengalami tidur yang berlebihan. masa-masa ini biasa disebut 'episode'.
Seorang pasien KLS akan memiliki gejala 1, satu atau lebih gejala 2 .

1.   Episode rekuren hipersomnia berat (2-31 hari)

2.   Menambah satu atau lebih tanda berikut:
  • Kelainan kognitif seperti perasaan tidak sadar, kebingungan, halusinasi karena penderita tidak dapat membedakan mana kenyataan mana mimpi. Tidak jarang di sela-sela berlangsungnya episode, penderita sering melamun dan terlihat seolah-olah tidak sadar dengan lingkungan sekitarnya
  • Perilaku abnormal seperti iritabilitas, agresi, bertingkah laku seperti anak kecil, merasa kebingungan, disorientasi, letargi (kehilangan energi dan merasa sangat lemas), hingga apatis atau tidak menunjukkan emosi terhadap yang terjadi di sekitarnya.
  • Penderita   menjadi lebih sensitif terhadap banyak hal seperti misalnya suara dan cahaya. Kehilangan nafsu makan juga bisa terjadi ketika suatu episode sedang berlangsung. Beberapa juga menyatakan munculnya nafsu seksual yang meningkat secara tiba-tiba

Tapi, tidak semua orang terkena KLS menunjukkan semua gejala yang dijelaskan di atas. Individu yang terkena KLS dapat tidak mengalami gejala-gejala tersebut, dan kemudian gejala muncul kembali dengan sedikit peringatan. Episode KLS dapat terus berulang kembali selama satu dekade atau lebih dengan dampak buruk pada kehidupan dan keluarga. KLS merampas kehidupan anak-anak, remaja hingga orang dewasa yang terkena. satu episode menyiksa sekaligus.

Baca kelanjutannya di sini : Gejala Sindrom Kleine Levin

Rabu, 25 Oktober 2017

Rumah Sakit Nasional Diponegoro

Rumah Sakit Nasional Diponegoro


Rumah Sakit yang dikelola oleh Universitas Diponegoro Semarang yang terletak di area kampus Undip tepatnya Jl Prof Sudharto Tembalang ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap, antara lain: fasilitas umum berupa tempat tunggu, tempat parkir, kafetaria/ kantin dan sarana ibadah; fasilitas rawat jalan yang terdiri dari beberapa poli, antara lain: Geriatri, Kesehatan Anak, Penyakit dalam, Bedah Poli Mata, Penyakit THT, Neurologi, Andrologi, Penyakit Kulit dan Kelamin, Paru, Gigi, Jantung, Psikiatri, Onkologi, Obstetri dan Ginelogi,  Genetika serta  kecantikan;  fasilitas rawat inap; fasilitas cathlab yang diperuntukkan bagi pasien jantung koroner; fasilitas hemodialisa dan fasilitas penunjang medis lainnya yang terdiri dari  CT Scan,   USG 4 Dimensi,  Ecocardiography, Cath Lab, Fluoroskopi, Mobile X-ray, Digital Radiography, Kamar Bersalin,  Kamar Operasi, Laboratorium 24 Jam, Farmasi 24 jam, Radiologi 24 jam, Ambulance, Lab Sentral

Adapun kontak Rumah Sakit Nasional Diponegoro antara lain:
Customer Care : 024 76928020
Ambulance :  024 76928022
Poli Rawat jalan : 024 76928023

Sabtu, 14 Oktober 2017

Gejala Alergi pada Anak

Gejala Alergi pada Anak

Alergi adalah  sebuah kondisi di mana tubuh memiliki respons yang berlebihan terhadap suatu zat asing yang dihirup, disuntikkan, tertelan, atau bahkan tersentuh.  Zat atau benda asing yang menimbulkan alergi tersebut disebut alergen. Dalam kondisi normal, tubuh manusia dapat melawan bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh. Namun, karena satu dan lain hal, adakalanya  sistem kekebalan tubuh tidak bisa melawan serangan zat tersebut khususnya yang tidak terlalu bahaya seperti debu ataupun jamur.

Alergi pada anak bisa berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Secara umum, gejala yang akan tampak apabila anak kita mengalami alergi adalah Ruam; Gatal; Bengkak di mata, bibir, dan lidah; mual; Kram; Muntah; Diare; Hidung tersumbat; Sesak napas dan lain sebagainya. Dari semua gejala tersebut di atas, masih ada gejala alergi yang paling berat yaitu reaksi anafilaksis yang ditandai dengan penurunan tekanan darah, penurunan kesadaran, dan denyut jantung tak teratur.

Secara spesifik, gejala alergi pada anak akan berbeda-beda sesuai dengan penyebab alergi, lokasi alergi maupun tingkat keparahan. Berikut beberapa jenis alergi pada anak yang sering ditemui:

Kaca kelanjutannya di Gejala Alergi pada Anak

Selasa, 26 September 2017

Cara Mengatasi Bayi yang sering Kentut

Kentut merupakan salah satu proses alamiah pada tubuh manusia, dari bayi baru lahir hingga orang tua yang sudah uzur. Untuk bayi yang berumur kurang dari 1 tahun, fenomena lebih sering kentut bukanlah suatu hal yang asing bagi ibu-ibu. Dan ternyata, ada banyak faktor yang menyebabkan bayi kita sering kentut. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca di sini: Penyebab bayi sering kentut.  

Walaupun seringnya bayi kentut tidak membahayakan kesehatan bayi, banyaknya gas di perut bayi membuatnya merasa tidak nyaman. Maka, ibu mungkin bisa membantu bayi untuk mengurangi tertimbunnya gas di dalam perut bayi dengan cara-cara seperti berikut:

1.    Bantu bayi untuk bersendawa
Kentut yang terjadi pada bayi utamanya adalah disebabkan karena adanya penumpukan gas yang berlebih pada tubuh (perut) sehingga secara reflek tubuh akan mengeluarkan kandungan gas tersebut saah satunya melalui kentut. Selain dengan kentut, sebenarnya mekanisme pengeluaran gas berlebih juga bisa dilakukan dengan bersendawa (mengeluarkan gas melalui mulut. Untuk membuat bayi bersendawa, sebenarnya mudah: silahkan posisikan bayi di gendongan seperti berdiri dengan kepalanya di bahu Anda, lalu tepuk-tepuk lembut punggungnya dengan frekuensi tertentu. Lakukan ini setiap 3-5 menit atau setelah ibu selesai menyusui bayi. Dengan menepuk-nepuk punggung bayi ini, maka bayi akan bersendawa dan mengeluarkan sebagian gas yang masuk ke perutnya.

Hal-Hal yang perlu diperhatikan Saat Memilih Botol Minum

Hal-Hal yang perlu diperhatikan Saat Memilih Botol Minum

 


​Saat ini botol minum plastik atau tumbler tengah digemari oleh sebagian besar masyarakat dunia. Selain sebagai salah satu cara untuk menghemat uang, penggunaan botol minum sendiri juga diperuntukan sebagai upaya untuk menjaga lingkungan.  Seperti yang kita tahu, penggunaan botol plastik air mineral dengan berbagai merek yang banyak di pasaran nyatanya menyumbang sampah lingkungan yang semakin menumpuk. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin lingkungan akan semakin tercemar.

Meski begitu, botol minum yang banyak dijual di pasaran tidak semuanya aman digunakan. Beberapa jenis botol justru berisiko tinggi mengancam kesehatan karena mengandung bahan kimia yang berbahaya. Itu sebabnya, agar Anda tidak salah pilih, ketahui beragam tips memilih botol minum yang aman berikut ini.

 

Bahan Yang Digunakan

Umumnya, botol air yang bisa digunakan kembali terbuat dari bahan poliester, polikarbonat, polietilena, polipropilena, besi (stainless steel), alumunium, atau kaca. Beragam jenis bahan tersebut tentunya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Namun, botol yang paling tahan lama terbuat dari stainless steel dan alumunium. Pasalnya, botol minum yang terbuat dari kedua bahan tersebut memang lebih kuat. Bahan-bahan tersebut tetap awet, baik dalam suhu dingin dan panas.

Walaupun terbilang aman dan berkualitas, penggunaan botol minum yang berbahan stainless steel dan alumunium bisa mengalami korosi dari waktu ke waktu. Kalau sudah terlalu lama, kandungan zat besi dan serpihan alumunium akan menimbulkan rasa yang aneh pada air minum Anda. Jika dikonsumsi terlalu lama, tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Jadi kalau rasa air minum Anda sudah mulai aneh, jangan pakai lagi botol tersebut.

 

Tanda Pada Botol Minum Plastik

Tidak semua botol air minum berbahan plastik berbahaya. Pasalnya, ada beberapa jenis bahan plastik yang memang aman untuk digunakan berkali-kali, dengan catatan Anda jeli memperhatikan tanda yang tertera pada botol.

Anda bisa mengecek label dan nomor kode di bagian bawah botol. Tanda tersebut berupa segitiga yang di dalamnya terdapat angka. Di bawah segitiga, biasanya juga tercantum tulisan yang menjelaskan jenis plastik yang digunakan.

Produk plastik dengan angka 1 hanya dapat digunakan satu kali saja. Produk dengan angka 2 dan 4 cukup aman untuk digunakan dua atau tiga kali. Jangan sekali-kali memilih botol untuk minum bernomor 3, 6, dan 7. Pasalnya, botol tersebut dinilai cukup berbahaya dan berisiko tinggi mencemari air yang dikonsumsi.

Sedangkan produk plastik yang paling aman digunakan adalah yang bersimbol angka 5 karena berbahan polipropilena yang dinilai lebih aman dari gangguan risiko kesehatan. Namun, jenis botol ini terbilang cukup mahal. Jadi Anda harus mengeluarkan uang sedikit lebih banyak.

 

Cari botol yang memiliki label BPA-Free

Selain itu, untuk memastikan keamanan botol plastik, Anda dapat memilih botol plastik yang mencantumkan label BPA-Free yang berarti bebas kandungan BPA. Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang banyak digunakan dalam kemasan makanan dan minuman.

Meskipun terus dilakukan penelitan untuk memastikan efek samping penggunaannya, BPA telah dikaitkan dengan berbagai macam efek bahaya bagi kesehatan, mulai dari cacat lahir, masalah dengan otak dan fungsi sistem saraf, kelainan reproduksi, dan beberapa jenis kanker.

 

Pilih botol dengan lingkaran leher yang lebar

Sebisa mungkin, pilih botol minum yang lingkar lehernya cukup lebar. Hal ini bertujuan agar botol yang Anda gunakan mudah dibersihkan sampai ke bagian dasarnya. Sedangkan penggunaan botol yang memiliki lingkaran kecil cenderung sulit disikat dan dibersihkan. Akibatnya, botol tersebut lebih rentan ditumbuhi bakteri, jamur, atau bahkan lumut di dalamnya.

 

Sumber : Kompas.com

Senin, 18 September 2017

Alasan kenapa Bayi Sering Kentut

Alasan kenapa Bayi Sering Kentut


Buang angin, bisa berupa kentut maupun sendawa merupakan suatu fenomena yang alami terjadi di semua makhluk hidup yang bertujuan untuk membuang gas-gas yang tidak dibutuhkan tubuh. Gas itu bisa masuk ke dalam tubuh dengan melalui makanan yang yang mengandung gas, makan terlalu cepat, meminum softdrink, dan lain-lain sehingga lama-kelamaan gas di dalam perut semakin banyak dan tubuh bereaksi dengan mengeluarkannya melalui kentut. Fenomena kentut juga terjadi pada bayi kita, bahkan apabila kita perhatikan, frekuensi kentut bayi ternyata lebih banyak daripada frekuensi kentut atau buang angin orang dewasa. Buang gas atau kentut (flatulen) dan sendawa (burping) pada bayi adalah hal yang normal.  Normalnya, bayi memang lebih sering kentut daripada orang dewasa. Bahkan, dalam sehari bayi dapat melepaskan gas kentut sebanyak 13-21 kali.   Namun, kentut yang lebih sering dikeluarkan oleh bayi juga bisa menjadi tanda dari masalah pencernaan pada bayi terutama apabila ketika buang gas disertai rasa nyeri sehingga membiuat bayi kita rewel dan juga diare. Gejala bayi yang sering mengalami kentut, sebenarnya  disebabkan oleh banyak faktor. Dan berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan bayi seringkentut atau mengeluarkan gas.

Rabu, 19 Juli 2017

Memilih Mainan buat Anak

Bagi seorang anak, bermain merupakan hak yang harus diberikan kepadanya sebagai bentuk kegiatan mereka sehari-hari. Banyak manfaat yang bisa mereka dapatkan ketika mereka bisa bermain sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Dan tiap anak, tiap umur memiliki pilihan sendiri dalam menentukan permainan mereka.
Sebagai orang tua kta dituntuk untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk bermain, menyediakan alat-alat yang mereka butuhkan dan yang tidak boleh kita tinggalkan adalah pendampingan. Yah kita memang harus mendampingi anak-anak kita saat mereka bermain untuk memberikan penjelasan tentang aktivitas-aktivitas yang mereka lakukan.



Yang   perlu diperhatikan saat memilih mainan untuk anak kita yaitu:

1.       Memilih mainan anak berdasarkan usia. Salah satu caranya yaitu dengan melhat label yang tertera pada setiap mainan anak-anak yang hendak kita beli

2.       Bagi anak berusia 0-2 tahun, jangan memberikan mainan dengan ukuran yang kecil untuk menghindari mainan termakan oleh mereka

3.       Memilih mainan yang aman dengan menghindari mainan yang ukurannya besar, keras, atau bertepi tajam

4.       Sebisa mungkin memberikan mainan yang dapat dibersihkan/ dicuci untuk menjaga kebersihannya

5.        Jangan memberikan mainan yang memiliki tali panjang untuk menghindari jeratan dan lilitan khususnya pada bayi.

6.       Hindari mainan yang bisa menembak secara otomatis sehingga berpotensi melukai mata


Selengkapnya baca di : Cara Memilih Mainan buat Anak

Minggu, 16 Juli 2017

Inilah yang terjadi ketika Mahasiswi Cantik ini Ingin Hapus tatonya


Saat itu mahasiswa cantik yang bernama Pasuda Reaw mendapatkan informasi adanya klinik yang bisa menghapuskan tato dengan menggunakan teknik Rejuvi. Rejuvi merupakan sebuah metode pada kulit untuk menghilangkan tato. Satu di antaranya adalah menggunakan laser, yang bentuknya menyerupai sebuah pistol kecil. Sebuah terobosan baru bagi orang yang ingin menghilangkan tato di tubuhnya dengan mudah tanpa mengalami rasa sakit yang berlebihan

Ketika datang ke klinik tersebut, Pasuda percaya dan yakin bahwa tato bergambar mawar di dadanya itu akan segera hilang. Dan proses penghilangan tato pun di mulai. Pada awalnya, apa yang diinginkan gadis berusia 21 tahun tersebut berjalan sesuai dengan rencana. Akan tetapi, 2 bulan kemudian  Pasuda merasakan kesakitan pada kulit di bekas tato yang dingin dihilangkannya. Tanpa diduga, proses penghapusan tato menggunakan metode itu justru membuat kulitnya mengalami....

 

Baca lanjutannya di sini :
Inilah yang Terjadi ketikaWanita Cantik ini Ingin Hapus Tatonya

Cara mengatasi Anak Terlambat Bicara

Salah satu hal yang membahagiakan orang tua adalah jika melihat anaknya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal itu biasanya ditandai dengan tumbuhnya kemampuan anak sesuai dengan umurnya, seperti kemampuan untuk melihat, duduk, belajar berdiri serta berjalan, berbicara, bersosialisasi dan kemampuan lainnya. 


Salah satu hal yang sering menjadi perhatian orang tua adalah adanya gangguan bicara pada anak. Para orang tua pasti khawatir ketika melihat buah hatinya belum bisa berbicara padahal teman-teman sebayanya sudah mulai ceriwis untuk berkomunikasi dengan orang lain. Seorang anak digolongkan terlambat bicara jika umur anak sudah mencapai 2 atau 3 tahun tapi belum juga bisa berbicara dengan lancar atau hanya bisa mengucapkan potongan kata saja. Dalam kondisi normal, anak usia 1,5 tahun sudah bisa mengucapkan minimal 5 kata secara konsisten seperti mama, papa, ini, itu dan ketika anak berusia 2 tahun dia sudah bisa merangkat beberapa kata sederhana.  Untuk mengatasi hal tersebut silahkan baca di link di bawah ini:

Sabtu, 15 Juli 2017

Bocah ini berubah seperti Kucing karena sakit

Bocah ini berubah seperti Kucing karena sakit



 


Bocah enam tahun asal China dijuluki "Cat Girl" atau "Gadis Kucing" setelah seluruh tubuhnya diselimuti bulu lembut berwarna hitam. Bocah perempuan bernama Zhao Xinrui ini mengidap penyakit kulit yang langka sejak setahun yang lalu.
Ketika kondisi bocah malang ini semakin memburuk, ibunya merasa takut dan meninggalkan putri dan suaminya di desa Changshan dekat Luzhou Kota di provinsi Sichuan barat daya China.

Sejak ibunya pergi meninggalkannya, Xinrui dirawat oleh neneknya, Zhao Henghui.
"Dokter mengatakan kepada kami itu hanya tanda lahir dan sekarang bulu hitam itu menyebar hampir ke seluruh tubuhnya," ujar Henghui, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (22/7/2014).

Ayahnya, Zhao Lai, saat ini sedang bersaha mengumpulkan uang untuk membayar pengobatan putrinya tersebut. "Dahulu kami diberitahu bahwa Xinrui tidak bisa menjalanai operasi apapun sampai usianya beranjak lima tahun," kata Lai.

 

Baca kelanjutanya di sini :  Bocah ini berubah seperti Kucing karena sakit

Benarkah Pria Jangkung Rawan Kena Kanker Prostat...?




​Berhati-hatilah jika anda atau pasangan anda memiliki badan yang cukup tinggi. berdasarkan penelitian terbaru diketahui bahwa pria dengan postur tubuh tinggi alias jangkung memiliki potensi terkena penyakit kanker prostat stadium lanjut yang lebih besar daripada pria bertubuh pendek.

Setelah melakukan suatu penelitian yang cukup mendalam, sekelompok ahli dari Inggris mengatakan bahwa setiap penambahan 10 cm tinggi badan pria akan meningkatkan 21 persen risiko terkena kanker prostat stadium lanjut dan 17 persen kematian akibat penyakit ini.
Kaitan yang serupa juga terlihat pada ukuran lingkar pinggang dan kanker prostat yang agresif. Meski demikian, tidak ada kaitan antara tinggi badan pada kanker prostat secara umum. Kaitannya hanya terlihat pada kanker stadium lanjut dan mematikan.


"Hasil penemuan ini bisa memberi informasi tambahan mengenai mekanisme tersembunyi dari perkembangan kanker prostat, misalnya saja terkait dengan pertumbuhan dan nutrisi di usia awal kehidupan,' kata Dr.Aurora Perez-Cornago dari Universitas Oxford.


Berat badan yang sehat juga menguntungkan bagi kesehatan pria. Termasuk penurunan risiko kanker prostat. Pada pria yang obesitas bisa terjadi perubahan kadar hormonal yang memicu kanker prostat yang agresif.  Demikian penemuan para ilmuwan dalam studi bertajuk European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition yang melibatkan 141.896 pria di 8 negara.


Tim peneliti menganalisis data dari 7.024 kanker prostat, baik yang stadium awal dan lanjut. Kanker prostat cukup unik, pertumbuhannya bisa lambat seperti "kucing" atau ganas dan mematikan seperti "harimau". Karena kita tidak mungkin mengubah tinggi badan, perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat bisa menjadi langkah yang bijaksana dan efektif untuk mencegah kanker prostat.

So, tetap waspada ya, jangan sampai penyakit yang berbahaya ini terjadi pada diri kita atau pasangan kita. Yang lebih penting bahwa tindakan pencegahan lebih baik daripada pengobatan



Sumber:   Pria Jangkung Rawan Kena Kanker Prostat