Selasa, 26 September 2017

Cara Mengatasi Bayi yang sering Kentut

Kentut merupakan salah satu proses alamiah pada tubuh manusia, dari bayi baru lahir hingga orang tua yang sudah uzur. Untuk bayi yang berumur kurang dari 1 tahun, fenomena lebih sering kentut bukanlah suatu hal yang asing bagi ibu-ibu. Dan ternyata, ada banyak faktor yang menyebabkan bayi kita sering kentut. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca di sini: Penyebab bayi sering kentut.  

Walaupun seringnya bayi kentut tidak membahayakan kesehatan bayi, banyaknya gas di perut bayi membuatnya merasa tidak nyaman. Maka, ibu mungkin bisa membantu bayi untuk mengurangi tertimbunnya gas di dalam perut bayi dengan cara-cara seperti berikut:

1.    Bantu bayi untuk bersendawa
Kentut yang terjadi pada bayi utamanya adalah disebabkan karena adanya penumpukan gas yang berlebih pada tubuh (perut) sehingga secara reflek tubuh akan mengeluarkan kandungan gas tersebut saah satunya melalui kentut. Selain dengan kentut, sebenarnya mekanisme pengeluaran gas berlebih juga bisa dilakukan dengan bersendawa (mengeluarkan gas melalui mulut. Untuk membuat bayi bersendawa, sebenarnya mudah: silahkan posisikan bayi di gendongan seperti berdiri dengan kepalanya di bahu Anda, lalu tepuk-tepuk lembut punggungnya dengan frekuensi tertentu. Lakukan ini setiap 3-5 menit atau setelah ibu selesai menyusui bayi. Dengan menepuk-nepuk punggung bayi ini, maka bayi akan bersendawa dan mengeluarkan sebagian gas yang masuk ke perutnya.

Hal-Hal yang perlu diperhatikan Saat Memilih Botol Minum

Hal-Hal yang perlu diperhatikan Saat Memilih Botol Minum

 


​Saat ini botol minum plastik atau tumbler tengah digemari oleh sebagian besar masyarakat dunia. Selain sebagai salah satu cara untuk menghemat uang, penggunaan botol minum sendiri juga diperuntukan sebagai upaya untuk menjaga lingkungan.  Seperti yang kita tahu, penggunaan botol plastik air mineral dengan berbagai merek yang banyak di pasaran nyatanya menyumbang sampah lingkungan yang semakin menumpuk. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin lingkungan akan semakin tercemar.

Meski begitu, botol minum yang banyak dijual di pasaran tidak semuanya aman digunakan. Beberapa jenis botol justru berisiko tinggi mengancam kesehatan karena mengandung bahan kimia yang berbahaya. Itu sebabnya, agar Anda tidak salah pilih, ketahui beragam tips memilih botol minum yang aman berikut ini.

 

Bahan Yang Digunakan

Umumnya, botol air yang bisa digunakan kembali terbuat dari bahan poliester, polikarbonat, polietilena, polipropilena, besi (stainless steel), alumunium, atau kaca. Beragam jenis bahan tersebut tentunya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Namun, botol yang paling tahan lama terbuat dari stainless steel dan alumunium. Pasalnya, botol minum yang terbuat dari kedua bahan tersebut memang lebih kuat. Bahan-bahan tersebut tetap awet, baik dalam suhu dingin dan panas.

Walaupun terbilang aman dan berkualitas, penggunaan botol minum yang berbahan stainless steel dan alumunium bisa mengalami korosi dari waktu ke waktu. Kalau sudah terlalu lama, kandungan zat besi dan serpihan alumunium akan menimbulkan rasa yang aneh pada air minum Anda. Jika dikonsumsi terlalu lama, tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Jadi kalau rasa air minum Anda sudah mulai aneh, jangan pakai lagi botol tersebut.

 

Tanda Pada Botol Minum Plastik

Tidak semua botol air minum berbahan plastik berbahaya. Pasalnya, ada beberapa jenis bahan plastik yang memang aman untuk digunakan berkali-kali, dengan catatan Anda jeli memperhatikan tanda yang tertera pada botol.

Anda bisa mengecek label dan nomor kode di bagian bawah botol. Tanda tersebut berupa segitiga yang di dalamnya terdapat angka. Di bawah segitiga, biasanya juga tercantum tulisan yang menjelaskan jenis plastik yang digunakan.

Produk plastik dengan angka 1 hanya dapat digunakan satu kali saja. Produk dengan angka 2 dan 4 cukup aman untuk digunakan dua atau tiga kali. Jangan sekali-kali memilih botol untuk minum bernomor 3, 6, dan 7. Pasalnya, botol tersebut dinilai cukup berbahaya dan berisiko tinggi mencemari air yang dikonsumsi.

Sedangkan produk plastik yang paling aman digunakan adalah yang bersimbol angka 5 karena berbahan polipropilena yang dinilai lebih aman dari gangguan risiko kesehatan. Namun, jenis botol ini terbilang cukup mahal. Jadi Anda harus mengeluarkan uang sedikit lebih banyak.

 

Cari botol yang memiliki label BPA-Free

Selain itu, untuk memastikan keamanan botol plastik, Anda dapat memilih botol plastik yang mencantumkan label BPA-Free yang berarti bebas kandungan BPA. Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang banyak digunakan dalam kemasan makanan dan minuman.

Meskipun terus dilakukan penelitan untuk memastikan efek samping penggunaannya, BPA telah dikaitkan dengan berbagai macam efek bahaya bagi kesehatan, mulai dari cacat lahir, masalah dengan otak dan fungsi sistem saraf, kelainan reproduksi, dan beberapa jenis kanker.

 

Pilih botol dengan lingkaran leher yang lebar

Sebisa mungkin, pilih botol minum yang lingkar lehernya cukup lebar. Hal ini bertujuan agar botol yang Anda gunakan mudah dibersihkan sampai ke bagian dasarnya. Sedangkan penggunaan botol yang memiliki lingkaran kecil cenderung sulit disikat dan dibersihkan. Akibatnya, botol tersebut lebih rentan ditumbuhi bakteri, jamur, atau bahkan lumut di dalamnya.

 

Sumber : Kompas.com

Senin, 18 September 2017

Alasan kenapa Bayi Sering Kentut

Alasan kenapa Bayi Sering Kentut


Buang angin, bisa berupa kentut maupun sendawa merupakan suatu fenomena yang alami terjadi di semua makhluk hidup yang bertujuan untuk membuang gas-gas yang tidak dibutuhkan tubuh. Gas itu bisa masuk ke dalam tubuh dengan melalui makanan yang yang mengandung gas, makan terlalu cepat, meminum softdrink, dan lain-lain sehingga lama-kelamaan gas di dalam perut semakin banyak dan tubuh bereaksi dengan mengeluarkannya melalui kentut. Fenomena kentut juga terjadi pada bayi kita, bahkan apabila kita perhatikan, frekuensi kentut bayi ternyata lebih banyak daripada frekuensi kentut atau buang angin orang dewasa. Buang gas atau kentut (flatulen) dan sendawa (burping) pada bayi adalah hal yang normal.  Normalnya, bayi memang lebih sering kentut daripada orang dewasa. Bahkan, dalam sehari bayi dapat melepaskan gas kentut sebanyak 13-21 kali.   Namun, kentut yang lebih sering dikeluarkan oleh bayi juga bisa menjadi tanda dari masalah pencernaan pada bayi terutama apabila ketika buang gas disertai rasa nyeri sehingga membiuat bayi kita rewel dan juga diare. Gejala bayi yang sering mengalami kentut, sebenarnya  disebabkan oleh banyak faktor. Dan berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan bayi seringkentut atau mengeluarkan gas.