Selasa, 31 Juli 2018

Imunisasi Bayi Lengkap

Imunisasi Bayi Lengkap


Imunisasi merupakan tindakan pencegahan yang diberikan pada bayi agar terhindar dari penyakit berbahaya. Imunisasi yang dilakukan dengan memasukkan vaksin yaitu bentuk lemah dari virus atau bakteri penyakit ke dalam tubuh sehingga tubuh membentuk antibodi untuk melawan penyakit merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit berbahaya. Imunisasi dapat mencegah penyakit, cacat lahir dan kematian akibat penyakit berbahaya. Seperti kanker serviks, difteri, hepatitis B, campak, gondok, pertusis (batuk rejan), radang paru-paru, polio, diare rotavirus, rubella dan tetanus.

Vaksin tidak dapat diberikan pada bayi ketika sedang mengalami batuk, pilek dan demam tinggi di atas 38 derajat karena tak berdampak baik pada tubuh bayi usai divaksin. Setelah anak mendapatkan vaksin, biasanya akan diikuti oleh demam yang menunjukkan bahwa tubuh mulai bereaksi dengan bakteri yang dimasukkan dan mulai memproduksi antibodi.

Saat ini di Indonesia masih ada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi secara lengkap bahkan tidak pernah mendapatkan imunisasi sedari lahir. Hal itu menyebabkan mereka mudah tertular penyakit berbahaya karena tidak adanya kekebalan terhadap penyakit tersebut. Data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjukkan sejak 2014-2016, terhitung sekitar 1,7 juta anak belum mendapatkan imunisasi atau belum lengkap status imunisasinya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar saja tidak cukup, diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal.

Adapun jenis-jenis imunisasi yang harus diberikan dapat di lihat dalam artikel berikut :
Imunisasi Yang Harus Diberikan Pada Bayi