Rabu, 25 April 2018

Kedelai ternyata Bisa Mencegah Obesitas

Orang obesitas akan berisiko lebih tinggi terserang penyakit daripada orang yang berat badannya normal. Untuk itu, obesitas perlu dicegah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang tepat.

Obesitas bisa dicegah dengan mengendalikan berat badan dan mengatur pola makan. Salah satunya dengan mengonsumsi kacang kedelai. Terjadinya obesitas itu karena banyak makan makanan yang mengandung kalori tinggi, lemak jenuh tinggi, dan banyak gula.

"Dari sekian banyak macam jenis kacang, kacang kedelai yang paling banyak dipilih karena kualitas kacang kedelai yang kaya akan protein. Maka dari itu, kedelai disebut dengan The King of Bean sehingga bagus untuk dikonsumsi," kata Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS, seorang ahli kedelai dari departemen ilmu dan teknologi pangan Institut Pertanian Bogor, dalam acara Media dan Blogger Gathering dengan tema Konsumsi Kedelai Dapat Mencegah Obesitas, di The Hook Cafe and Restaurant, Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (25/04/2018)


Kacang kedelai disebut makanan sehat karena memiliki berbagai komponen yang terdiri dari gizi dan non gizi. Kandungan gizi seperti lemak tak jenuh atau lemak sehat, karbohidrat, serta kandungan protein yang paling banyak yaitu 38%. Selain itu, kandungan non gizi seperti isoflavon, prebiotik, dll.

Kedelai mengandung serat pangan yang berguna untuk meningkatkan rasa kenyang di perut. Serat pangan akan membuat perut kita akan tetap merasa kenyang dalam waktu lama karena serat pangan tidak gampang dicerna, baik di usus, maupun di lambung.

Sekarang, kacang kedelai sudah banyak diolah menjadi berbagai bentuk. Dari yang bentuknya tradisional seperti tahu, tempe, dan susu bahkan saat ini ada yang membuat dalam bentuk kapsul atau tablet seperti layaknya obat. Untuk kelompok vegetarian, juga dibuatkan dalam bentuk seperti daging yang terbuat dari tepung bahan kedelai.

Sumber: Detik health

Selasa, 24 April 2018

ini yang harus dilakukan jika Anak kita terkena alergi

Salah satu penyakit yang kadang dianggap "sepele tapi dadi gawe" adalah alergi, terutama alergi yang terjadi pada anak-anak. Berbagai macam reaksi mereka lakukan ketika terserang alergi, dari yang suka garuk-garuk badan, bersin-bersin, sesak nafas, diare dan lain sebagainya.

 

Bagi bunda dan ayah yang mendapati ciri-ciri alergi sebagaimana disebutkan artikel  di atas, jangan panik ya. Apabila anak kita diduga mengalami alergi, khususnya dengan gejala ringan bisa ditangani sendiri kok. Yang penting hindarkan si kecil dari allergen, kemudian tinggal diobati sesuai dengan gejala-gejala yang terjadi.

 

Apabila gejala alergi menunjukkan tingkat yang berat, biasa disebut dengan istilah anafilaksi seperti:

             Muncul rasa gatal yang berat atau munculnya bercak-bercak merah di seluruh tubuh si Kecil

             Si kecil kesulitan bernafas yang diindikasikan dengan sesak nafas yang disertai napas berbunyi

Selanjutnya baca di sini Jika anak terkena alergi